Dampak Kebakaran Hutan, Studi telah menemukan hasil yang mencolok yang menunjukkan dampak kebakaran hutan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, biomassa kayu yang digunakan untuk pemanas dan pendingin ruangan menyebabkan sekitar dua puluh dua miliar pon karbon dioksida pada tahun 2021. Angka ini setara dengan hasil tahunan taman nasional Grand Coulee. Para peneliti juga memperkirakan bahwa biomassa hutan juga menyumbang hampir dua puluh lima persen dari air tawar bumi. Studi lain menyimpulkan bahwa jumlah karbon dioksida yang dilepaskan oleh pembakaran hutan untuk bahan bakar mencapai lebih dari lima belas miliar metrik ton.
Para ilmuwan prihatin tentang dampak kebakaran hutan pada keseimbangan lingkungan dunia. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kebakaran hutan secara kumulatif menyumbang sekitar delapan belas persen dari karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer. Hasil menunjukkan bahwa satu edisi kebakaran hutan atau akibat aktivitas manusia menyebabkan tambahan satu unit karbon dioksida di atmosfer, yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Studi lain menunjukkan bahwa dampak kebakaran hutan besar-besaran ini dapat mengakibatkan kepunahan beberapa hewan.
Ancaman ini sangat besar bagi satwa liar yang hidup di dalam dan sekitar hutan. Menurut hasil penelitian, hilangnya tutupan hutan akan mengakibatkan berkurangnya oksigen, menguras sumber makanan, dan mengubah iklim mikro ekosistem setempat, yang membahayakan keanekaragaman hayati. Selain itu, para peneliti telah memperingatkan bahwa pemanasan global dan perubahan iklim dapat mengakibatkan kepunahan beberapa spesies hewan. Kepunahan bisa sangat parah di hutan yang digunakan untuk penggembalaan. Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa hilangnya hutan dan kebakaran hutan yang meluas dapat mempengaruhi mata pencaharian banyak orang lokal.
Pencegahan kebakaran hutan skala besar bisa jadi sulit. Hutan, tidak seperti padang rumput dan dataran terbuka, biasanya dikelilingi oleh lereng curam dan daerah pegunungan. Oleh karena itu para ahli merekomendasikan penggunaan “dinding api”, yang merupakan gundukan vegetasi yang membantu menahan dan mengendalikan kebakaran hutan kecil. “Dinding api” ini juga bertindak sebagai penghalang terhadap angin yang bertiup ke arah hutan, mencegah api menyebar.Elemen penting lainnya untuk pemantauan hutan adalah pengurangan kayu bakar yang dibutuhkan untuk pembakaran. Area berhutan harus dijauhkan dari bangunan, karena mengeluarkan karbon dioksida dalam jumlah tinggi, yang menyebabkan sejumlah besar karbon dioksida ditambahkan ke atmosfer. Sebagian besar pencegahan kebakaran hutan adalah penyimpanan karbon.
Akumulasi bahan bakar karbon di pohon membuat mereka rentan terhadap kondisi yang terlalu panas dan berasap, yang menyebabkan kebakaran hutan besar-besaran.Hutan harus dipantau untuk tanda-tanda pertumbuhan berlebih yang berlebihan. Hal ini sering diabaikan dan sering tidak terpantau. Bahkan, beberapa ahli berpendapat bahwa satu-satunya cara mengelola penanaman berlebihan adalah melalui pertanian karbon. Pertanian karbon melibatkan penerapan metode pengurangan karbon dioksida intensitas tinggi untuk mengurangi emisi dari hutan. Selain itu, para peneliti telah memperingatkan bahwa pemanasan global kemungkinan akan terus meningkatkan emisi karbon ke atmosfer. Oleh karena itu, kebakaran hutan perlu dikendalikan untuk mengurangi pemanasan global.Dampak kebakaran hutan dapat berkisar dari habitat spesies lokal hingga dampak lingkungan yang luas. Kepunahan dapat terjadi karena menghirup asap, serta dari kontak langsung dengan manusia. Populasi satwa liar juga dapat terpengaruh secara negatif karena menghirup asap. Juga hilang adalah area yang luas dari habitat hutan yang berharga. Selain itu, musim kebakaran hutan yang berkepanjangan dapat berdampak buruk pada pasar makanan dan kayu.
Ada banyak faktor penyebab mengapa kebakaran hutan begitu merusak. Penelitian ekstensif telah menunjukkan bahwa manusia, melalui pembakaran pohon untuk bahan bakar, menciptakan sejumlah besar CO2 yang memperburuk pemanasan global. Selain itu, area hutan yang luas ditebang untuk memanen pohon untuk bahan bakar nabati dan penggunaan lainnya. Kawasan yang luas ini juga mendukung program pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem, seperti konservasi tumbuhan dan kehutanan berkelanjutan, yang dapat terancam oleh penggunaan sumber daya hutan yang tidak berkelanjutan. Namun, tindakan yang efektif dan segera diperlukan untuk menghentikan peristiwa yang menghancurkan ini.